KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik,
dan ilham-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga maklah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini
disusun dalam rangka untuk melaksanakan tugas dari dosen kami Bapak Drs.
Sokhibi, M. PdI selaku pengampu materi Psikologi Perkembangan.
Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami
akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bumiayu, 17 Februari 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………..i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………
A. Latar
Belakang……………………………….…………………………………
B. Tujuan Penulisan
…….…………………………………………………………
C. Rumusan
Masalah……………………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………
A. Pengertian perkembangan
B. Tahapan-tahapan
perkembangan
· Fase orok
· Fase bayi
· Fase sekolah (
usia taman kanak-kanak )
· Fase anak sekolah
( usia sekolah dasar )
· Fase remaja
· Fase awal dewasa
· Fase pertengahan
dewasa
· Fase akhir dewasa
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada manusia
perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada
waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap
individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini
berarti bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu
akan mengalami fase-fase perkembangan : bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan
masa tua.
Fase perkembangan
dapat di artikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang perjalanan kehidupan
individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola pola tingkah laku tertentu.
B. Tujuan Penulisan
Dalam
terselesaikanya makalah ini penulis bertujuan untuk mengatahui bagaimana
perkembangan manusia sejak di lahirkan hingga manusia itu menginjak masa
bayi,kanak kanak,anak,remaja,dewasa,dan masa tua. Dan terselesaikanya makalah
ini kami penulis bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Psikologi Perkembangan.
C.Rumusan Masalah
Adapun yang kami
jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa pengertian
perkembangan ?
2. Adakah
tahapan-tahapan perkembangan manusia ?
3.Bagaimana
tahapan-tahapan perkembangan ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Apa perkembangan
individu itu?
Perkembangan dapat
diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan
dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula
sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan
atau kematangannya.
2. Apa yang
dimaksud dengan sistematis ?
Sistematis adalah
bahwa perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau
saling mempengaruhi antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik fisik maupun
psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Contoh : kemampuan berbicara
seseorang akan sejalan dengan kematangan dalam perkembangan intelektual atau
kognitifnya. Kemampuan berjalan seseorang akan seiring dengan kesiapan
otot-otot kaki. Begitu juga ketertarikan seorang remaja terhadap jenis kelamin
lain akan seiring dengan kematangan organ-organ seksualnya.
3. Apa yang
dimaksud dengan progresif ?
Progresif berarti
perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan meluas, baik secara
kuantitatif (fisik) mapun kualitatif (psikis). Contoh : perubahan proporsi dan
ukuran fisik (dari pendek menjadi tinggi dan dari kecil menjadi besar);
perubahan pengetahuan dan keterampilan dari sederhana sampai kepada yang
kompleks (mulai dari mengenal huruf sampai dengan kemampuan membaca buku).
4. Apa yang
dimaksud dengan berkesinambungan ?
Berkesinambungan
artinya bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung
secara beraturan atau berurutan. Contoh : untuk dapat berdiri, seorang anak
terlebih dahulu harus menguasai tahapan perkembangan sebelumnya yaitu kemampuan
duduk dan merangkak.
TAHAPAN-TAHAPAN
PERKEMBANGAN
A. FASE OROK
Fase orok merupakan
masa perkembangan yang terpendek dalam kehidupan manusia. Di mulai sejak lahir
hingga usia 2 minggu. Pada fase orok biasanya terbagi 2dua yaitu :
a. Pertunte
Pada fase ini
berlangsung sekitar 15 – 30 menit pertama sejak lahir sampai tali pusat di
gunting.
b. Neonate
Pada masa ini yang
berlangsung dari perguntingan tali pusat sampai usia 2 minggu
B. FASE BAYI
Masa bayi di mulai
sejak berakhirnya fase orok sampai akhir kedia tahun kehidupan manusia. Pada
masa ini bayi mempunyai ciri ciri perkembngan fisik, intelegensi, emosi,
bahasa, bermain, pengertian, kepibadian moral dan kesadaran beragama.
a. Perkembangan
Fisik
1. Pada usia
pertama pertumbuhan fisik sangat cepat sedangkan setahun kedua mulai mengendur.
2. Pola
perkembangan bayi pria dan wanita sama.
3. Perkembangan
otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala.
4. Organ keindraan
berlangsung sangat cepat pada masa bayi dan sanggup berfungsi.
5. Fungsi fungsi
fisiologis.
6. Perkembangan
penguasaan otot-otot.
b. Perkambangan
Intelegansi
Sejak usia pertama
pada usia anak fungsi intelegensinya sudah tampak dalam tingkah lakunya,
umpamanya dalam tingkah laku motorik dalam berbicara. Anak yang cerdas
menunjukkan gerakan yang lancar serasi dan koordissnasi. Sedangkan anak yang
kurang cerdas gerakannya kaku dan kurang berkoordinasi. Anak cardas cepat pula
perkembangan bahasanya.
c. Perkembangan
Emosi
1. Usia 0,0 – 8
minggu
Kehidupan bayi
sangat di kuasai oleh emosi. Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan
indrawi dan kualitas perasaan.
2. Usia 8 minggu –
1 tahun
Pada usia ini
perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak mulai senang dengan tersenyum
apabila melihat mainan yang di gantungkan di depanya, tidak merasa senang
dengan menangis terhadap benda dan orang yang di anggap asing.
3. Usia 1 tahun – 3
tahun
• Emosinya sudah
mulai terarah.
• Sejajar dengan
perkembangan bahasa.
• Sifat perasaan pada
fase ini labil dan mudah tersulut.
d. Perkembangan
Bahasa
Ada tiga bentuk
bahasa yang muncul daam pola perkembangan bahasa yakni, menangis, mengoceh, dan
berisyarat.
e. Perkembangan
Bermain
Bermain atau setiap
kegiatan yang memunculkan kesenangan di mulai dalam bentuk yang sederhana pada
masa bayi.
f. Perkembangan
Pengertian
Dia memperoleh
pengertian dari apa yang di amatinya melalui kematangan dan belajar. Pada awal
tahun pertama tingkah laku bayi menunjukkan bahwa ia menafsirkan hal-hal yang
baru berdasarkan yang lama. Mencapai usia dua tahun ia telah mampu membuat
kesimpulan sederhana berdasarkan yang sama.
g. Perkembangan
Kepribadian
Pada masa ini masih
berkembang egosenti. Ini memandang bahwa, anak memandang segala sesuatu dari
diri sendiri dan untuk kepentingan sendiri.
h. Perkembangan
Moral
Seorang anak yang
baru lahir belum memiliki pengertian apa yang baik dan apa yang buruk. Pada
masa ini bayi tingkah laku anak hampir semuanya di dominasi oleh dorongan
naluri belaka. Pada masa ini anak cenderung suka mengulangi perbuatan yang
menyenangkan dan tidak mengulangi perbuatan yang menyakitkan. Dengan melihat
kecenderungan perilaku anak tersebut maka untuk menemukan konsep-konsep moral
pada anak sebaik nya di lakukan hal sebagai berikut :
• Berilah pujian,ganjaran
atau sesuatu yang menyenangkan anak. Seperti di cium di peluk dan di beri
kata-kata pujian .
• Berilah hukuman,
i. Perkembangan
Kesadaran Beragama
Menurut Areaold
Gessel, anak usia bayi sudah memiliki perasaan ketuhanan. Perasaan ini memegang
peranan penting dalam diri pribadi anak. Perasaan ketuhanan pada usia ini
merupakam fundamen bagi pengembangam perasaan ketuhanan periode berikutnya,
seiring dengan berkembanganya kondisi, emosi dan bahasa maka untuk membantu
kesadaran beragamanya. Orang tua sebagai lingkungan pertama bagi anak
seyogianya melakuakan hal hal sebagai berikut :
1. Mengenal nilai
nilai dan konsep konsep kepada anak melalui bahasa.
2. Memperlakukan
anak dengan penuh kasih sayang.
3. Memberikan
contoh dalam mengamalkan ajaran agam secara baik.
C. FASE SEKOLAH (
USIA TAMAN KANAK KANAK)
Anak usia sekolah
merupakan fase perkembagan individu sekitar 2-6 tahun. Ketika anak mulai
memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau wanita.
1. Perkembangan
fisik
Perkembangan fisik
merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Pertumbuhan otaknya pada usia 5
tahun sudah mencapai 75 % dari ukuran orang dewasa. Dan 90% pada usia 6 tahun.
Pada usia ini juga terjadinya pertumbuhan lapisan urat syaraf dalam otak yang
terdiri dari bahan penyekat berwarna putih dan secara sempurna. Dan juga pada
usia ini banyak terjadi perubahan secara fisiologis. Untuk perkembangan otak
anak di butuhkan gizi yang cukup dan protein untuk membangun sel sel tubuh ,
vitamin dan mineral, untuk pertumbuhan setruktur tubuh.
Menurut penelitian
Mederith ( Ambron, 1981 : 259) anak anak yang hidupnya di timpa kemiskinan atau
kemelaratan baik di Afrika, Hindia, dan Pakistan dan Amerika Selatan tubuh nya
pendek pendek dan kurus kurus apabila dibandingkan dengan yang lainya.
Impikasi
perkembangan fisik ini di taman kanak kanak perlu di rancang lingkungan
pendidikan yang kondusif bagi perkembangan fisik secara optimal.
2. Perkembangan
Intelektual
Menurut Piaget,
perkembangan pinitif pada usia ini berada pada priode preoperasioanal, yaitu
tahapan di mana anak belum meguasai mental secara logis. Keterbatasan yang
menandai atau yang menjadi karakteristik periode preoperasionalini adalah
sebagai berikut.
a. Egosentrisme,
maksudnya bukan egois atau arogan tetapi menunjuk pada defrensiasi diri, atau
lingkungan orang lain yang tidak sempurna.
b. Kaku dalam
berfikir,
c. Semi logikal
seasoning, anak anak mulai menjelaskan peristiwa peristiwa yang misterius.
3. Perkembangan
Emosional
Pada usia 4 tahun,
anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya ) tidak sama dengan
bukan aku( orang lain atau banda). Kesadaran ini di peroleh dari pengalamaanya.
Bahwa setiap keinginannya tidak di penuhi oleh orang lain atau benda lain.
Beberapa emosi yang berkembang pada anak usia ini adalah sebagi berikut.
a. takut
b. cemas
c. marah
d. cemburu
e. kegembiraan
f. kasih sayanng
g. phobi
h. ingin tahu
Perkembangan emosi
yang sehat sangat membantu keberhasilan anak dalam belajar.
4 Perkembangan Bahasa
masa ke tiga 2 -2,6
tahun yang bercirikan :
• Anak sudah bisa
menyusun kalimat tunggal yang sempurna
• Anak sudah mampu
mengalami perbandingan
• Anak banyak
menanyakan nama dan tempat.
• Anak sudah banyak
menggunakan kata yang berawalan dan berakhiran
Masa ke empat 2,6-6
tahun yang bercirikan :
• Anak sudah bisa
menggunakan kalimat majemuk dan anak kalimatnya.
• Tingkat berfikir
anak sudah mulai maju.
5. Perkembangan
Sosial
Pada usia pra
sekolah terutama usia 4 tahun, perkembangan sosial anak telah tampak
jelas,karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya. Tanda
tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah :
• Anak mulai
mengetahui aturan aturan.
• Sedikit demi
sedikit anak anak sudah mulai tunduk dengan aturan aturan
• Anak mulai
menyadari hak atau kepentingan orang lain
• Anak mulai bermain
dengan anak anak lain
Perkembangan sosial
anak sangat di pengaruhi oleh iklim sosial pisikologis keluarganya.
6. Perkembangan
Bermain
• Permainan fungsi,
• Permainan fiksi
• Permainan
reseptis
• Permainan
membentuk
• Permainan
prestasi
7. Perkembangan
Kepribadian
Masa ini lazim di
sebut masa Trotzalter, priode perlawanan atau masa kerisis pertama. Krisis ini
terjadi karena ada perubahan yang hebat pada dirinya. Yaitu dia mulai sadar
dengan akunya, dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang
lain . dia suka menyebut nama dirinya jika berbicara dengan orang lain.
Aspek aspek
perkembangan kepribadian anak itu meliputi hal hal sebagai berikut:
• Dependency dan
self-image
• Initiatife us
guiit
8. Perkembangan
Moral
Pada masa ini anak
sudah mulai memiliki dasar tentang moralitas terhadap kelompok sosialnya (
orang tua, saudara, dan temen temannya) pada saat mengenal konsep baik dan
buruk, benar salah, atau menanamkan disiplin anak, orang tua atau guru
hendaknya memberikan penjelasan tentang alasannya. Penanaman disiplin dengan di
sertai alasanya ini di harapjkan akan mengembangkan self kontrol atau self
disciplin. Pada usia sekolah berkembang sosial anak yang meliputi sikap
simpati” genero sity dan atruism yaitu keperdulian tehadap kesejahteraan orang
lain.
9. Perkembangan
Kesadaran Beragama
Kesadaran beragama
pada masa ini di tandai dengan ciri ciri sebagai berikut :
• Sikap keagamaan
nya bersikap sespektif
• Pandangan
ketuhanan nya bersikap antropormorh
• Penghayatan
rohannya masih superfisical
• Hal ketuhanan
dipahamkan secara ideosincrintic
Pengetahuan anak
tentang agama terus berkembang berkat :
• Mendengar ucapan
ucapan orang tua
• Melihat sikap dan
prilaku orang tua dalam mengamalkan ibadah
• Pengalaman dan
meniri perbuatan orang tuanya
Mengajarkan shalat
pada usia ini dalam rangka memenuhi tuntutan rasulullah, yaitu bahwa orang tua
harus menyuruh anaknya pada usia tujuh tahun.
D. FASE ANAK
SEKOLAH (USIA SEKOLAH DASAR)
1. Perkembangan
Intlektual
Pada usia sekolah
dasar 6-12 tahun anak sudah dapat mereaksi rangsanan intlektual , atau
melaksanakan tugas tugas belajar yang menuntut kemampuan intlektual atau
kemampuan kongnitif seperti membaca, menulis, menghitung.
Priode ini di
tandai dengan tiga kemempuan atau kecakapan baru, seperti mengklasisifikasikan,
menyusun, dan mengasosiasikan angka angka atau bilangan. Dalam mengembangkan
kemampuan anak maka sekolah dalam hal ini guru seyogiyanya memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pertanyaan. Memberi komentar atau
memberi pendapat tentang pelajaran.
2. Perkembagan
Bahasa
Usia sekolah dasar
ini merupakan masa berkembang pesatnya kemampuan menguasai dan mengenal
pembendaharaan kata. Pada masa ini anak sudah menguasai sekitar 2500 kata, dan
pada masa akhir (usia 11-12 tahun) telah menguasai sekitar 50.000 kata. Abin
syamsudin M, 1991; nana syaodih S, 1990).
3. Perkembangan
Sosial
Perkembangan anak
anak pada usia sekolah dasar di tandai dengan adanya perluasan hubungan di
samping dengan keluarga juga menjalin ikatan baru dengan teman sebayanya atau
teman sekelas nya, dengan demikian maka ruang gerak sosialnya telah bertambah
luas.
4. Perkembangan
Emosi
Menginjak usia
sekolah anak mulai menyadari bahwa pengungkapan ungkapan secara kasar tidaklah
di terima dalam masyarakat. Oleh karena itu anak mulai mengendalikan kontrol
ekspresi emosi. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku
individu dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar.
5. Perkembangan
Penghayatan Keagamaan
Senada dengan
peparan tersebut zakiyah derajad 1986:58 mengemukakan bahwa pendidikan agama
disekolah dasar, merupakan dasar bagi pembinaan sikap positif terhadap agama
dan berhasil dalam membentuk pribadi dan ahlak anak, maka untuk mengembangkan
sikap itu pada masa remaja akan mudah dan anak sudah mempunyai perbekalan dalam
menghadapi goncangan yang terjadi pada masa remaja.
6. Perkembangan
Motorik
Seiring dengan
perkembangan fisiknya yang beranjak matang, maka perkembangan motorik anak
sudah dapat terkoordinasi dengan baik setiap gerakannya sudah selaras dengan
kebutuhan atau minatnya. Pada masa ini di tandai dengan aktivitas motorik yang
lincah. Oleh karena itu usia ini merupakan masa yang ideal untuk keterampilan
yang berkaitan dengan motorik seperti menulis, menggambar, melukis, mengetik,
berenang, atletik,dan main bola.
E. FASE REMAJA
1. Makna remaja
Fase remaja
merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang di awali
dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi.
Menurut Konopoka (pikunas ;1976) masa remaja itu meliputi :
• Remaja awal 12-15
tahun
• Remaja madya
15-18 tahun
• Remaja akhir
19-22 tahun
Sementara Salzman
mengemukakan ”bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung
terhadap orang tua ke arah kemandirian minat minat seksual, perenungan diri,
perhatian terhadap estestika dan isu isu moral.
Dalam budaya
Amerika, priode ini di pandang sebagai masa ”strom and strees” frustasi dan
penderitaan , konflik dan krisis penyesuaian, mimpi dan melamun tentang cinta,
dan perasaan terealisasi dari kehidupan sosial budaya orang dewasa.(lustin
pikunas, 1976)
• Presfektif
Biososial
Presfektif ini
memfokuskan kajiannya kepada hubungan antara mekanisme biologis dengan
pengalaman sosial.
1. G. Stanley Hell
Ahli fisikologi dan
pendidikn ini yang merupakan salah seorang Fof Adolesence. Dia menyakini
melalui mekanisme evaliasi,remaja dapat memproleh sipat-sipat tertentu melalui
pengalaman hidupnya yang kritis. Sifat-sifat tersebut dapat di transmisi ( di
teruskan ) melalui keturunan pada masa konsepsi. Apabila remaja berkembang
dalam lingkungan kondusif mereka akan memproleh sifat-sipat positif yang
mengembangkan nilai nilai insaninya.
Hall berpendapat
bahwa remaja merupakan masa strum and drang yaitu sebagai periode yang berada
dalam dua situasi atara kegoncangan, penderitaan, asmara,dan pemberontakan, dan
dengan potoritas orang dewasa. Selanjutnya,dia mengemukakan bahwa pengalaman
sosial selama remaja dapat mengarahkannya untuk menginternalisasi sifat-sifat
yang di wariskan oleh generasi sebelumnya.
2. Roger Barker
Berbeda dengan Hall
yang menentangkan orientasinya atas dasar genetika, Barker menekankan orientasi
pada sosiopisikologi. Karan masa remaja merupakan priode pertumbuhan fisik yang
cepat dan peningkatan dalam koordinasi, maka remaja merupakan masa transsisi
antara masa anak dan dewasa.
Prestektif
Reakisasi Intertersonal
Remaja merupkan
suatu priode yang mengalami perubahan dalam hubungan sosial yang di tandai
dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis.
1. George Levingel
Dia berpendapat
bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya yang biasanya
terjadi pada saat kontak dengan kelompok..
2. Ellen Berschheid
And Elaine Walster
Mereka berpendapat
bahwa hubungan di antara dua remaja yang berneda jenis kelamin mendorong remaja
kearah percintaan ( pacaran ).
Presfektif
sosiologis dan antropologis
1. King sley davis
Konflik orang tua
dengan remaja merupakan ilustrasi klasik dari teori terbesar prespektif
sosiologis . yang menjadi dasar pemikiran tersebut adalah perkembangan
masyarakat moderen yang berubah begitu cepat, dan setiap generasi di asuh dalam
situasi lingkungan sosial yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Karena seiap
generasi memiliki pengalaman yang berbeda.orang tua mengalami kesulitan untuk
membimbing anak anak nya. Sehingga menimbulkan konflik di antara mereka.
2. Ruth benedict
Sebagi sorang
antropologis, beliau berpendapat bahwa upaya mengasuh remaja sampai mampu
menempati posisi dewasa secara penuh merupakan pokok dalam masyarakat. Dia
mengkaji implikasi diskontinuitas antara anak remaja. Dan remaja remaja
terhadap konflik dan penyesuaian.
Prespektif
pisokologis
Teori teori
pisikologis dan pisikososial mengkaji hubungan antara mekanisme penyesuaian
pisikologis dan kondisi kondisi sosial.yang memfasilitasinya.
Tokoh yang di pandang
mewakili prespektif ini adalah Erik H. Erikson. Di berpendapat bahwa remaja
bukan sebagi priode konsuidasi kpribadian, tetapi merupakan tahapan penting
dalam siklus kehidupan.
Prespektif belajar
sosial
1. Boyd Mc Candless
Dia mengemukakan
bahwa perkembangan manusia merupakan dampak akumulatif dari pengalaman belajar
yang terintegrasi dalam kepribadian.
2. Talcot Parson
Dia mengemukakan
bahwa elemen elemen reinforcement dalam masyarakat yang kompleks memberikan
dampak yang kuar terhadap tingkah laku remaja. Dia mencatat suatu perkembangan
yang menonjol dalam sikap ketergantungan anak , terutama kepada ibunya.
3. Albert Bandura
Banduar berpendapat
bahwa proses kongnitif yang mengantarai tingkah laku di pengaruhi oleh
pengalaman yang mengarahkan untuk menuntaskan ketrampilan ketrampilan atau
tugas tugas.
Prespektif
pisiknalisis
Freund memandang
bahwa anak lahir dan remaja awal merupakan periode yang lebih tenang.
Anna freud, anak
dari freud merujuk periode remaja ini sebagai masa internal disharmony. Kondisi
ini remaja di pandang sebagai strom and strees. Pada masa ini (masa latency)
konsolidasi egonya terancam olek orientaso genital baru yang dapat meng
hidupkan kembali dorongan pregenital yang di kontrol oleh pertahanan ego yang
di sebut represi. Selanjutnya Anna freud, anak dari freud mengemukakan bahwa
terdapat masalah pokok mekanisme pertahana ego pada masa remaja. Yaitu sebagai
berikut.
1. Ego mencoba
untuk mengganti konflik odipal dengan orang tua
2. Ego gagal
menolak regresif dengan kembali kepada dorongan seksual kekanak kanakan.
F. FASE AWAL DEWASA
( Early Adulthood )
Fase awal dewasa (
early adulthood ) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia
belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia
tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan,
belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh
anak anak.
H. FASE PERTENGAHAN
DEWASA ( Middle Adulthood )
Fase pertengahan
dewasa ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45
tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk
memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu
generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai
serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
I.FASE AKHIR DEWASA
( Late Adulthood )
Fase akhir dewasa
ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh
tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas
berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan
penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan merupakan perubahan yang
sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam
diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula
sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan
atau kematangannya.
Tahapan-tahapan
perkembangan manusia:
1. Fase orok
2. Fase bayi
3. Fase sekolah (
usia taman kanak-kanak )
4. Fase anak
sekolah ( usia sekolah dasar )
5. Fase remaja
6. Fase awal dewasa
7. Fase pertengahan
dewasa
8. Fase akhir
dewasa
B.Saran
Makalah ini kami
akui masih banyak banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
www.mpsb-psma.org/content/blog/perkembangan-individu
www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465
www.blogspot.com/2010/02-fase-fase-perkembangan-pada-manusia.html
0 komentar:
Posting Komentar